Sunday, August 8, 2010

Kisahku Bersama Seorang Pelacur

Berikut ini ada cerita ku bersama seorang pelacur yang tidak bisa kulupakan selamanya.

Sebagai perkenalan, aku adalah seorang pria yang mempunyai wajah yang tampan dan tubuh yang seksi, berkulit putih dan banyak wanita yang mencoba mendekatiku, namun aku belum bisa menerima para wanita itu sebagai teman istimewa, dan akupun tidak mau memanfaatkan mereka hanya untuk sekedar iseng belaka.

Tetapi sebagai lelaki usual tentu saja aku mempunyai kebutuhan seks yang tidak bisa aku pungkiri, apalagi aku termasuk memiliki kebiasaan jelek yaitu sering melihat gambar - gambar porno dan membaca cerita - cerita seks di internet. Selain itu, aku tidak mau pada saat menikah nanti aku sama sekali buta tentang seks. Dan disinilah kisahku di mulai.

Belum lama ini akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke tempat pelacuran. Kakiku melangkah masuk ke salah satu diskotik yang lumayan terkenal di Jakarta.

Begitu masuk aku langsung naik ke lantai 2 diskotik tersebut. Di sana aku lihat ada beberapa pria dewasa sedang duduk dan bercerita di sofa sambil merokok. Mungkin sedang menunggu wanita langganannya. Seorang bartender menyapa aku dengan ramah " Haloo Boss, mau yang mana nihh ".

Aku lalu melihat foto - foto seksi yang ada di meja, aku akhirnya minta bantuan bartender itu untuk memilihkan untuk aku, karena foto porno yang ada begitu banyak. Lalu bartender itu bertanya " Sukanya yang besar apa yang kecil? " tanyanya ramah. Aku tidak terlalu senang cerita - cerita dengan dia.

Entah apa yang terjadi di kamar saat aku berduaan dengan wanita itu ( sebut saja namanya Winn ). Wajahnya yang cantik ternyata tidak bisa membuat hasratku meninggi, justru aku merasakan hampa, tidak ada lust tidak ada hasrat dan tidak ada gairah, apakah aku mengalami disfungsi ereksi?

Akhirnya, aku hanya bercakap - cakap dengannya. Win bercerita tentang 2 anaknya di kampung dan seorang suami yang lagi merantau di Malaysia. Keinginannya untuk membiayai sekolah anak - anaknya membuatnya harus memilih hidup menjadi seorang pelacur.

Entah kapan aku akan bertemu lagi dengan Winn karena setelah perbincanganku dengan Winn tersebut, aku bertekad tidak akan lagi masuk ke tempat pelacuran. Ingin kupersembahkan kelelakianku untuk istriku tercinta nanti.

Aku hanya berharap melalui cerita ini, mudah - mudahan istriku nanti bisa memberikan seperti apa yang aku rasakan bersama WiNN. Dan nantinya aku bisa bertemu dengan WiNN dalam kondisi yang lebih baik bukan sebagai seorang Pelacur dan Pelanggannya. Tetapi sebagai seorang sahabat.

No comments:

Post a Comment